Tes diagnosis Penyakit Hepatitis C, meliputi :

Pemeriksaan darah Penyakit Hepatitis C

Pemeriksaan hepatitis C biasanya dimulai dengan pemeriksaan darah untuk mendeteksi apakah ada antibodi terhadap HCV dengan menggunakan uji imunoasai enzim (enzyme immunoassay). Jika hasil pemeriksaan ini positif, dilakukan pemeriksaan kedua untuk memastikan uji imunoasai dan untuk menentukan beratnya penyakit. Uji imunoblot rekombinan memastikan uji imunoasai tersebut, dan reaksi rantai polimerase RNA HCV menentukan beratnya. Jika tidak ada RNA dan hasil imunoblot positif, orang tersebut pernah mengalami infeksi namun sudah teratasi baik dengan pengobatan maupun secara spontan; jika imunoblot negatif, artinya uji imunoasai salah. Uji imunoasai baru akan memberikan hasil positif enam hingga delapan minggu setelah infeksi.
Enzim hati dapat bervariasi selama tahap awal infeksi; rata-rata enzim tersebut mulai meningkat tujuh minggu setelah infeksi. Enzim hati tidak terlalu berkaitan dengan beratnya penyakit.

Penapisan Penyakit Hepatitis C
Hanya 5–50% dari orang-orang yang terinfeksi di Amerika Serikat dan Kanada yang mengetahui status mereka. Pemeriksaan hepatitis C sangat dianjurkan untuk orang berisiko tinggi, termasuk orang yang memiliki tato. Penapisan juga disarankan pada orang dengan peningkatan kadar enzim hati, karena seringkali hal ini merupakan satu-satunya tanda hepatitis kronis. Penapisan rutin tidak disarankan di Amerika Serikat